GAYA TARI DAREK DAN PASISIA DI MINANGKABAU
Abstract
Secara geografis, tari tradisional di Minangkabau memiliki karakter yang berbeda diantara darek dan pasisia.Taritari di kawasan darek antara lain dipengaruhi oleh pola kehidupan masyarakatnya yang agraris dan adatistiadat yang masih kuat mengakar, sebaliknya tari-tari di daerah pesisir yang terletak di sepanjang pantai Barat Sumatera, memiliki kekhasan masyarakat yang tinggal di daerah pantai, dan mendapat pengaruh dari kebudayaan luar. Dengan menggunakan perspektif etnokoreologi dan metode etnografi, tulisan ini ditujukan untuk menjelaskan gaya tari tradisional dengan mengambil dua bentuk tari, yakni: tari Mulo Pado dari Padang Magek dan tari Benten dari Pesisir Selatan.Tari Mulo Pado, sikap tubuh cenderung kokoh dengan kekuatan gerak terpusat pada kaki yang selalu menumpu ke tanah dan gerak tari didominasi oleh gerak tangan yang dipengaruhi lingkungan alamnya yang agragis. Sedangkan pada tari BentenĀ sikaptubuh agak condong ke depan sesuai dengan konteks kultural masyarakatnya yang hidup sebagai nelayan. Gerak kaki lebih dinamis dan variatif.