PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT https://journal3.isi-ska.ac.id/index.php/SemHas <p>Seni , teknologi, dan masyarakat dewasa ini telah menyatu dalam praktik penelitian dan pengabdian masyarakat di perguruan tinggi seni. Tidak ada lagi jarak antara praktik seni dan teknologi, terutama dengan masyarakat. Pemisaha antara disiplin sain dan teknologi dengan sosial, humaniora, dan seni tidak lagi populer saat ini. Praktek seni sudah seharusnya melebur dan kehadirannya mewarnai teknologi dan masyarakat . seni tidak lagi terbatas menjadi menara gading yang berlindung di balik kredo seni untuk seni.</p> <p>Kehadiran seni semakin diperlukan dalam dunia yang kian berlari menuju kecanggihan teknologi. Seni telah membuktika hal tersebut dengan munculnya disiplin-disiplin baru dalam ilmu pengetahuan seperti disiplin desain, kajian budaya dan sebagainya. Dengan demikian terjadilah dialog antar disiplin yang memungkinkan seni memberi manfaat lebih bagi peradaban.</p> <p>Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Surakarta konsisten mewadahi praktik seni&nbsp; dalam penelitain dan pengabdian masyarakat dengan perspektif yang lebih holistik. Seni dikembangkan tidak terpisah dengan masyarakat dengan segala dinamikanya.</p> LP2MP3M, INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA en-US PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT 2715-8543 ANALISIS FUNGSI KETERAMPILAN MELUKIS BAGI PROFESI GURU PAUD: TINJAUAN PEDAGOGI DAN PERSPEKTIF GENDER https://journal3.isi-ska.ac.id/index.php/SemHas/article/view/170 <p>Early Childhood Teacher has fundamental role in the long way people having formal education process. Meanwhile, the skill of those teacher itself tends to emphasize in the aspect of patience and persistence in dealing with early childhood. In fact, other competences which are needed to be professional early childhood teacher like skills in drawing and painting are also important. In line with it, we initiated such drawing and painting workshop for these teachers by collaborating with HIMPAUDI Boyolali, Central Java. Initially, this workshop is aimed to facilitate these teachers to do productive-healing through art since most of them are women who have ‘double role’ (in domestic and public space) within society. Hereinafter, we also found that actually basic skill for early childhood teacher in fine arts is still lack of attention. After al this time, they only learn and re-learn art education in the part of music, dance, and movement. Therefore, HIMPAUDI as our subject matter here really hopes that this kind of workshop could be sustainable in the future.<br><br></p> Devi Nirmala Muthia Sayekti Dessy Rachma Waryanti Copyright (c) 2023 PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT 2023-12-21 2023-12-21 6 1 10 10.33153/semhas.v6i0.170 PENGEMBANGAN MATA KULIAH WAJIB KURIKULUM BERBASIS PROYEK DI INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA https://journal3.isi-ska.ac.id/index.php/SemHas/article/view/171 <p>Penelitian ini bertujuan mengembangkan model pembelajaran mata kuliah wajib kurikulum (MKWK) berbasis proyek yang disesuaikan dengan karakter kampus seni. Pelaksanaan proyek menggabungkan 2 mata kuliah yaitu Bahasa Indonesia dan Agama Islam serta melibatkan mahasiswa dari program studi Film dan Televisi serta Fotografi. Pelibatan mitra dalam pembelajaran berbasis proyek menjadi hal yang penting. Pada kali pertama ini, terpilihlah komunitas Soerakarta Walking Tour menjadi mitra yang mengambil tema perdamaian dalam keberagaman. Penelitian dan pengembangan (research and development) digunakan sebagai metode penelitian dan terbagi menjadi 2 tahap. Artikel ini fokus membahas tentang penelitian pada tahap pertama yang meliputi identifikasi masalah dan potensi, pengumpulan informasi hingga pembuatan desain. Hasil dari penelitian ini adalah rekonstruksi rencana pembelajaran semester (RPS), rancangan kegiatan proyek, dan panduan penyelenggaraan proyek. </p> Citra Dewi Utami Varatisha Anjani Abdullah Wahid Tuftazani Rizqi Farhana Aulia Much. Sofwan Zarkasi Copyright (c) 2023 PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT 2023-12-21 2023-12-21 6 11 15 10.33153/semhas.v6i0.171 ANALISIS REPRESENTASI GENDER ANTARA SENIMAN PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DALAM KARYA SENI NFT INDONESIA https://journal3.isi-ska.ac.id/index.php/SemHas/article/view/172 <p>This research seeks to review the works of Indonesian NFT artists in representing gender expressions in their works of art to identify how gender is represented, understood and conveyed in the latest visual culture, namely NFT art. This research reviews the critical question of whether there are still differences in perspectives in representing gender in today’s world. This research is also aimed at identifying how masculinity dominates in the nft art ecosystem. The method in this research involves representation analysis based on Stuart Hall’s theory. The approach process for analyzing NFT works and the development of the gender concept behind them is traced using a diachronic historical approach to examine the development of NFT art in Indonesia from 2017 to the present. The main finding in this research is that the development of understanding about gender, identity and equality has developed positively. Male and female artists do not use representations of women as domestic objects but also as main figures in life who are full of thought, enthusiasm and strength like the male figures they create. <br><br></p> Dessy Rachma Waryanti Yohannes De Britto Wirajati Copyright (c) 2023 PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT 2023-12-21 2023-12-21 6 16 26 10.33153/semhas.v6i0.172
https://pafibaritokab.org/ http://118.98.229.219/